Ketika musim kemarau di Taman Nasional Way Kambas sangat rawan akan adanya kebakaran hutan semak dan ilalang. Selama musim September-Desember 2011 yang lalu saja, data RPU mencatat sedikitnya ada sekitar 51 titik lokasi kebakaran hutan dengan luas keseluruhan mencapai 1.447 ha. Sementara luas TNWK sendiri kurang lebih 125.000 ha.
Selain ancaman kebakaran hutan, juga masih ada dijumpai aktifitas masyarakat di dalam kawasan konservasi TN Way Kambas ketika musim kemarau, seperti pencarian rumput untuk pakan ternak, pencarian kayu bakar, pemancingan liar bahkan juga perburuan satwa liar babi dan rusa.
Salah satu dugaan penyebab terjadinya kebakaran hutan adalah kesengajaan oleh para pemburu untuk memudahkan pergerakan mereka dan juga sebagai areal berkumpulnya satwa ketika ada tumbuhan muda ilalang.
Rutinitas kegiatan patroli yang dilakukan selama 15-20 hari di hutan oleh 20 personel RPU secara bergantian. Baik menggunakan sepeda motor atau dengan berjalan kaki, ternyata cukup efektif untuk mengurangi bahaya ancaman dan gangguan terhadap kawasan Taman Nasional Way Kambas.
Dengan adanya sepeda motor untuk berpatroli dapat memudahkan pergerakan dalam menjangkau area yang luas dan juga dalam hal angkutan logistik dan peralatan. Sementara kendala yang sering dijumpai oleh personel patroli adalah sangat kurangnya sumber air bersih untuk makan dan minum di dalam hutan, dimana terkadang juga harus berbagi dengan satwa yang ada di hutan yang juga sangat perlu akan sumber air. @_hartato (Koord. RPU YABI TNWK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar