Keadaan badak di way kambas saat ini sudah menyebar, tidak seperti waktu musim kemarau yang hanya mengikuti jalur-jalur tertentu karena mencari air untuk minum dan berkubang, persediaab pakan mulai dari ranting, daun dan buah-buahanpun melimpah, seperti buah rambutan, kemang, nangka dan bintangor. Kamipun ikut bagian tapi sedikit berebut dengan monyet dan babi hutan.
Hampir setiap hari kami diguyur hujan, sampai-sampai stok plastik merah habis untuk membungkus peralatan seperti yang dilakukan kawan pada poto diatas, tidak hanya peralatan saja melainkan juga untuk melindungi kepala dari guyuran air hujan agar tidak sakit kepala.
Tak jarang diantara kami jatuh tersungkur tertimpa ransel yang masih penuh dengan logistik kehutan, disebabkan sambil menahan lapar, mau istirahat makan dalam keadaan hujan. Sampai-sampai ada kaki kawan yang kesleo karena terjatuh sewaktu menerobos hutan. Apalagi saat-saat sekarang jalur kami harus menyeberangi sungai dan rawa yang penuh dengan lintah yang siap .menghisap darah siapapun yang melewatinya.
Ada yang menjadi kekwatiran kami adalah di lokasi habitat badak masih ditemukan bekas-bekas camp pencuri ikan, yaitu di beberapa titik dipinggir aliran sungai. Perkiraan kami sekitar musim kemarau kemarin. Karena saat itu kami focus kelokasi jalur perburuan dari wilayah utara.
Kami sangat berharap kesemua pihak, mohon dukungannya. Mari sama-sama kita jaga agar badak kita aman dan dapat berkembang sampai beberapa tahun kedepan.
Kami tidak tahu lagi sampai kapan dapat mengamankan badak seperti yang diharapkan , karena begitu beratnya ancaman yang harus kami hadapi dimasa yang akan datang.
Kami tidak berarti apa-apa tanpa adanya dukungan dari semua pihak, baik masyarakat yang ada dipinggir kawasan hutan maupun bapak/ibu yang mempunyai wewenang. (RPU_TNWK@....)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar