RHINO PROTECTION UNIT
SEJARAH
Tahun 1985 – 1990
Berawal dari proyek penangkapan Badak Sumatera di Riau, yang didanai oleh Howlet dan Port Lymph. Badak tersebut di kembang biakan di Taman Safari, Kebun Binatang Ragunan, USA dan Malaysia.
Tahun 1990 – 1992
Proyek terakhir, disambung oleh proyek Pelestarian Badak Sumatera (Sumatera Rhino Trust) dengan penangkapan Badak di Bengkulu. Ada 14 ekor yang ditangkap.
Tahun 1992 – 1995
Tahun 1992 YMR dan IWF meneliti Badak di Bengkulu, karena penangkaran yang dilakukan belum ada perkembangan, Badak yang ditangkap dikembalikan kehabitatnya, kemudian dikontrol oleh SRS (Suaka Rhino Sumatera) yang berlokasi di Way Kambas.
Tahun 1995 – 1997
Tahun 1995 dibentuk RPU di Air Hitam Bengkulu dan Malaysia yang didanai oleh GEF dan UNDP. Wilayah kerja Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Di Indonesia RPU dikelola oleh YMR, PHPA, dan IRF dengan pusat kerja di Air Hitam Bengkulu.
Tahun 1997 – 2006
Pada Tahun 1997 RPU di pecah menjadi 4 Wilayah, 3 unit di TNKS, 8 unit di TNBBS, 5 unit di TNWK, dan 3 unit di TNUK.
Tiap unit terdiri dari 1 orang kepala unit yang berasal dari Polhut dan 3 orang anggota dari masyarakat local yang terlatih.
Tahun 2006 – sekarang
Sejak Tahun 2006 RPU (Rhino Protection Unit) sebagai unit perlindungan badak sumatera di Sumatera dan Jawa yang tergabung dalam Yayasan Badak Indonesia (YABI), yang terdiri dari 7 unit di TNBBS, 5 unit di TNWK untuk badak sumatera dan 4 unit di TNUK untuk badak jawa.
MAKSUD DAN TUJUAN
Meningkatkan kemampuan Dirjen PHKA dan Institusi – institusi Konservasi Kehidupan Liar terkait untuk menghentikan dan mengurangi penurunan populasi Badak akibat perburuan liar dan perusakan habitat, untuk mewujudkan tujuan nasional dan dunia yaitu pemulihan populasi badak yang ada di Indonesia, melalui Program Perlindungan Badak.
SEJARAH
Tahun 1985 – 1990
Berawal dari proyek penangkapan Badak Sumatera di Riau, yang didanai oleh Howlet dan Port Lymph. Badak tersebut di kembang biakan di Taman Safari, Kebun Binatang Ragunan, USA dan Malaysia.
Tahun 1990 – 1992
Proyek terakhir, disambung oleh proyek Pelestarian Badak Sumatera (Sumatera Rhino Trust) dengan penangkapan Badak di Bengkulu. Ada 14 ekor yang ditangkap.
Tahun 1992 – 1995
Tahun 1992 YMR dan IWF meneliti Badak di Bengkulu, karena penangkaran yang dilakukan belum ada perkembangan, Badak yang ditangkap dikembalikan kehabitatnya, kemudian dikontrol oleh SRS (Suaka Rhino Sumatera) yang berlokasi di Way Kambas.
Tahun 1995 – 1997
Tahun 1995 dibentuk RPU di Air Hitam Bengkulu dan Malaysia yang didanai oleh GEF dan UNDP. Wilayah kerja Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Di Indonesia RPU dikelola oleh YMR, PHPA, dan IRF dengan pusat kerja di Air Hitam Bengkulu.
Tahun 1997 – 2006
Pada Tahun 1997 RPU di pecah menjadi 4 Wilayah, 3 unit di TNKS, 8 unit di TNBBS, 5 unit di TNWK, dan 3 unit di TNUK.
Tiap unit terdiri dari 1 orang kepala unit yang berasal dari Polhut dan 3 orang anggota dari masyarakat local yang terlatih.
Tahun 2006 – sekarang
Sejak Tahun 2006 RPU (Rhino Protection Unit) sebagai unit perlindungan badak sumatera di Sumatera dan Jawa yang tergabung dalam Yayasan Badak Indonesia (YABI), yang terdiri dari 7 unit di TNBBS, 5 unit di TNWK untuk badak sumatera dan 4 unit di TNUK untuk badak jawa.
MAKSUD DAN TUJUAN
Meningkatkan kemampuan Dirjen PHKA dan Institusi – institusi Konservasi Kehidupan Liar terkait untuk menghentikan dan mengurangi penurunan populasi Badak akibat perburuan liar dan perusakan habitat, untuk mewujudkan tujuan nasional dan dunia yaitu pemulihan populasi badak yang ada di Indonesia, melalui Program Perlindungan Badak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar